Hilai tawa pekik sampai pekak.
Dihujan dengan seribu satu cerita indah maha anggun,
Sampai yang namanya jiwa terbuai
Yang namanya nafsu terbelai;
Dibiar tarikan magnet berbeda kutub itu ampuh
Biar dilempar pandangan jelik – peduli apa; jerit pada dunia
Lempar rasamu pada mereka
Apa lagi—singkap semuanya!
Biar terkangkang semua rahsia; dilacur semua perasa,
Apa masih bisa depa tangan saat yang lainnya bertepuk tangan?
Apa masih bisa didabik dada saat yang namanya jiwa binasa?
Dulu kau angkuh tabur rahsia guna aksara
Kau bijak bermain aksi susun kata
Lantas, mana cerita penglipur lara yang kau rencana?
Habis ditelan zaman? Hilang binasa tanpa tuan?
Huh.
Kerna itu dipesan; biar cerekamu itu kamu kamu sahaja yang simpan,
Biar cerita itu tak siapa perasan,
Manisnya kau kemam sendiri; pahitnya kau telan teliti.
Dunia ini isinya maha memerhati,
Semua bersorak jadi tuhan kosa kata lebih dari yang atas sana.
Oleh itu simpanlah remedi jiwa dengan rapi,
Biar rentaknya tak lari,
Semoga rentak alunan cinta kita-kita semua kekal sampai syurga nanti.
Dengan penuh rahsia dari Ilahi.
Simpan.
AB, 30June2013
No comments:
Post a Comment